Rabu, 22 Januari 2014

Defenisi dan Penyebab Penyakit Kusta



Penyakit kusta adalah suatu penyakit infeksi granulomatosa menahun yang disebabkan oleh organisme intraseluler obligat M.leprae. Awalnya, kuman ini menyerang susunan saraf tepi, lalu menyerang kulit, mukosa, saluran napas, sistem retikuloendotelial, mata, otot, tulang, dan testis.
Penyakit kusta dinamakan juga sebagai Lepra, Morbus Hansen, Hanseniasis Graecorum, Satyriasis, Lepra Arabum, Leontiasis, Kushta, Melaats, dan Mal de San Lazaro. Di berbagai tempat istilah kusta berbeda-beda, misalnya jerman dengan Aussatz, Perancis dengan Lepre, Rusia dengan Prokaza, Cina dengan Mafung, Jepang dengan Raibyo, Arab dengan Judham, India dengan Kushtha.
Penyakit ini diduga berasal dari afrika atau Asia Tengah yang kemudian menyebar keseluruh dunia lewat perpindahan penduduk, ini disebabkan karena perang, penjajahan, perdagangan antara benua dan pulau-pulau. Berdasarkan pemeriksaan kerangka-kerangka manusia di Skandinavia diketahui bahwa penderita kusta ini dirawat di Leprosaria secara isolasi ketat. Penyakit ini masuk ke Indonesia diperkirakan pada abad ke IV-V yang diduga dibawa oleh orang-orang india yang datang ke Indonesia untuk menyebarkan agamanya dan berdagang.
Sumberpenularan penyakit kusta adalah penderita kusta multibasiler atau kusta basah. Bila basil Mycobacterium leprae masuk ke dalam tubuh seseorang, dapat timbul gejala klinis sesuai dengan kerentanan orang tersebut. Bentuk tipe klinis tergantung pada sistem imunitas seluler penderita. Sistem imunitas seluler baik akan tampak gambaran klinis ke arah tuberkuloid (termasuk dalam tipe kusta pausibasiler), sebaliknya sistem imunitas seluler rendah memberikan gambaran lepromatosa. Multibasiler berarti mengandung banyak basil yaitu tipe lepromatosa.
Port of entry adalah tempat masuknya kuman M.leprae ke dalam tubuh manusia. Ada beberapa cara masuk M.lepraeke dalam tubuh manusia yaitu :
a.    Penularan melalui kontak
Kontak kulit dengan kulit secara langsung yang erat, lama dan berulang. M.leprae terutama memasuki tubuh manusia melalui lesi kulit, walaupun dikatakan bahwa penularan melalui kulit yang intak juga mungkin tetapi lebih sulit. Menggunakan pakaian pelindung dan alas kaki dapat membantu mengurangi kemungkinan penularan kusta pada negara berkembang di mana kusta masih endemis, mengingat kuman ini dapat hidup pada lingkungan di luar tubuh manusia/tanah selama lebih dari 46 hari.
b.    Penularan melalui inhalasi
Penularan melalui saluran pernapasan yaitu percikan ludah, dimana M.leprae tidak mengakibatkan lesi pada paru-paru karena suhu pada paru-paru yang tinggi tetapi langsung masuk ke aliran darah. Dari aliran darah M.leprae kemudian dapat mencapai saraf tepi dan difagosit sel schwann dan bermultiplikasi di dalamnya.
c.    Penularan melalui ingesti atau saluran pencernaan
Air susu ibu yang menderita kusta lepromatosa mengandung sangat banyak bakteri yang hidup, namun insiden kusta pada bayi yang minum susu dari ibu yang menderita kusta lepromatosa hanya setengah bila dibandingkan dengan bayi yang minum susu botol. Hal ini menunjukan bahwa penularan melalui air susu masih dipertanyakan.
d.   Penularan melalui gigitan serangga
Adanya kemungkinan transmisi kusta melalui gigitan serangga. Untuk terjadinya penularan, ada 3 hal yang diperlukan :
·      Adanya jumlah bakteri hidup dengan jumlah yang cukup banyak
·      Adanya makanan yang cukup untuk bakteri, sampai akhirnya dapat ditularkan kepada host
·      Bakteri harus dapat bermultiplikasi pada serangga sebagaai vektor.


LINK LAIN
Disqus Comments